Rabu, 02 Februari 2011

CERITA PENDEK


JANGAN PELIT BERAMAL ATAU BERBAGI

       Ada kisah seorang laki-laki yang memiliki tiga orang anak. Karena dia seorang pengusaha, maka dalam membesarkan ketiga anak-anaknya itu mereka memberikan perhatian yang berbeda-beda. Anak Pertama adalah seorang anak laki-laki yang diberi nana Harben (seperti nama orang Barat). Dia adalah anak kesayangan, apapun permintaannya dituruti. Bahkan pendidikannya pun memang diberi kesempatan sampai keluar negeri. Kepadanya digantungkan segala harapan dan kebanggaan.
       Anak Kedua seorang anak perempuan yang diberi nama Annisa. Sebagai anak satu-satunya, tentu dia juga sangat disayangi. Namun oleh ayahnya tidak semua keinginannya dituruti. Seperti halnya pendidikan, dia cukup pendidikan, dia cukup pendidikan dalam negeri, tak usah luar negeri. Dan terakhir Abak Bungsunya adalah Amshori dia tinggal menerima sisa-sisa perhatian ayahnya yang nyaris habis karena perhatian ayahnya tersebut telah diberikan kepada Harben dan Annisa.
       Ketika lelaki itu sudah menua dan mendapat tanda-tanda ajal telah dekat, dipanggillah ketiga anaknya itu.
       “Harben, kamu adalah anak kebanggan ayah. Tidak lama lagi ayahmu ini meninggal. Apa yang akan kau lakukan untukku, Nak?” tanya lelaki itu.
       “Ya, kalau sudah mau meninggal ya, silahkan saja meninggal. Mau diapakan lagi?! Memang sudah waktunya, mau diapakan lagi”, jawab Harben.
       Lelaki itu sangat terpukul. Anak yang selama ini dibesar-besarkannya ternyata begitu buruk perlakuannya.
       Lalu dia mendekati anak keduanya, Annisa.
“Ayah sudah mau meninggal, Nak. Apa yang akan kamu lakukan terhadap ayahmu ini, Nak?”
       “Apa ya?” jawab Annisa, “O ya..tentu Annisa akan mengantar ayah sampai ke kuburan,” lanjutnya.
       Lelaki itu masih menyimpan kesedihan yang mendalam. Anak manis itu seperti kebanyakan orang, hanya akan mengantarnya sampai ke kuburan. Ditengah rasa sedih yang mendalam itu Dia mendekati Amshori, anak bungsunya yang selam ini jarang dia beri perhatian dan kasih sayang.
       “Maafkan aku, Nak. Selama ini ayahmu kurang memperhatikanmu. Ayah ini tidak lama lagi akan meninggal, Nak.
       Di luar dugaan, tiba-tiba Amshori menjawab : “Memang benar selama ini saya kurang mendapat perhatian ayah. Tetapi ayah tetap ayah saya! Saya wajib berbakti kepada ayah, biarlah saya saja yang menemani ayah menghadap Sang Pencipta”.
       Lelaki itu akhirnya meninggal. Dan benar-benar hanya Amshori yang menemaninya sampai ke dalam kubur.  
            

Tidak ada komentar:

Posting Komentar